Focus Group Discussion (FGD) Penyusunan Daerah Dalam Angka 2024 dan Pembinaan Statistik Sektoral

Publikasi Daerah Dalam Angka Kabupaten Lamongan adalah buku publikasi yang paling banyak diminati oleh konsumen data, hal ini dapat dilihat melalui laman monitoring akses pengguna di  webdash,  yang menunjukkan lebih dari 7.000 (tujuh ribu) unduhan untuk Buku Publikasi Kabupaten Lamongan Dalam Angka Tahun 2023.

Tentu kondisi tersebut  menggembirakan dan perlu dipertahankan sekaligus ditingkatkan, dengan menjaga kualitasnya, keragaman dan series datanya serta ketepatan waktu tayangnya yang telah tercatat di jadwal terbit (advance release calendar) pada laman lamongankab.bps.go.id, yaitu pada tanggal 28 Februari 2024, akan di rilis Buku Publikasi Kabupaten Lamongan Dalam Angka Tahun 2024. Diharapkan ini dapat memenuhi kebutuhan Konsumen Data BPS.

Mengingat pentingnya Buku Publikasi Kabupaten Lamongan Dalam Angka Tahun 2024, maka pada hari Kamis, tanggal 15 Februari 2024 bertempat di ruang Airlangga Lantai 3, Gedung Kantor Pemerintah Daerah Kabupaten Lamongan, BPS Kabupaten Lamongan menyelenggarakan kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Penyusunan Daerah Dalam Angka Kabupaten Lamongan Tahun 2024. Kegiatan ini dihadiri oleh Sekretariat Forum Satu Data Lamongan (Bapelitbangda), Walidata (Diskominfo) dan sebanyak 32 (tiga puluh dua) peserta yang berasal dari  Produsen Data (OPD, Instansi Vertikal, BUMN/BUMD dan Universitas).  

Focus Group Discussion dibuka oleh Bapak Bagyo Trilaksono SE., MM. selaku Kepala BPS Kabupaten Lamongan. Dalam kesempatan tersebut beliau menyampaikan tugas BPS dalam Sistem Statistik Nasional, berperan sebagai Pembina Statistik Sektoral untuk mewujudkan Satu Data Indonesia (SDI) dan pentingnya meningkatkan Indeks Pembangunan Statistik (IPS) sebagai salah satu Indikator Kinerja Utama (IKU) Bupati Kabupaten Lamongan.

Selanjutnya pada sesi penyampaian materi,  hadir sebagai narasumber pemateri pertama dari Dinas Kominfo/Walidata, adalah Ibu Munawirotun S.Sos, MM. Beliau menyampaikan materi yang berhubungan dengan pelaksanaan Satu Data Indonesia di Kabupaten Lamongan.

Kemudian dilanjutkan oleh pemateri kedua, dari BPS Kabupaten Lamongan, yaitu :  Dicky Harryadi SE, ME, sebagai ketua Tim Indeks Pembangunan Statistik (IPS). Beliau memberikan materi dengan Tema Pembangunan Statistik Sektoral Sebagai Soko Guru Kebijakan Pemerintah Berbasis Bukti (Evidence-Based Policy). Materi yang membahas pada penekankan kualitas data dari proses pengumpulan data dengan cara kompilasi produk administrasi yang dihasilkan oleh masing-masing Organisasi Pemerintah Daerah. Hal ini ditekankan kepada para peserta karena data yang akurat dan berkualitas akan memberikan informasi yang representatif dan objektif kepada perumus kebijakan. Sehingga kebijakan yang dirumuskan nantinya menjadi sebuah kebijakan yang efektif dan tepat sasaran. Selain itu, data yang berkualitas juga memberikan informasi yang transparan dan akuntabel dalam memantau dan mengevaluasi kebijakan pemerintah.

 Pemateri ketiga, disampaikan oleh Samuel Setio Widodo, sebagai Ketua Tim Diseminasi Statistik, beliau menyampaikan pembahasan mengenai monitorin dan evaluasi pemasukan data Buku Daerah Dalam Angka Kabupaten Lamongan 2024 dari para produsen data. Hal ini penting, karena menyangkut ketersediaan data, dan   juga melakukan verifikasi data yang telah diterima. Mengingat jadwal waktu yang sangat mendesak untuk proses finalisasi dan jadwal penayangan di laman lamongankab.bps.go.id 

                Semoga hasil Focus Group Discussion (FGD) Penyusunan Daerah Dalam Angka Kabupaten Lamongan Tahun 2024, memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi untuk peningkatan kualitas datanya, sekaligus pembinaan statistik sektoral dari aspek tata kelola pengumpulan data dengan cara kompilasi produk administrasi, seperti yang diamanahkan Sekretaris Utama BPS pada apel perdana, tanggal 8 Januari  tahun 2024 kepada seluruh pegawai BPS se Indonesia, bahwa dalam menjalankan tugas sebagai pembina data statistik, BPS memiliki peran penting dalam memperkuat kolaborasi dengan berbagai penyelenggara kegiatan statistik maupun stakeholders dalam mewujudkan Sistem Statistik Nasional yang efektif, efisien, dan andal, serta  harus memastikan bahwa data yang dihasilkan harus memenuhi standar kualitas data dan dimanfaatkan secara optimal dalam pembangunan nasional.